Senin, 14 Maret 2016

Kisah Keong Emas

Seperti yang pernah aku post sebelumnya, bahwa ada begitu banyak jenis dongeng. Salah satunya adalah dongeng biasa, yaitu dongeng yang diperankan oleh manusia yang menceritakan mengenai suka duka atau impian seseorang.


Pada post kali ini, menceritakan kisah Keong Emas. Kisah ini berasal dari daerah Jawa Timur. Dalam kisah Keong Emas ini terdapat beberapa versi. Sebenarnya dari beberapa versi yang ada, memiliki kesamaan alur cerita, hanya berbeda di awal cerita mengenai asal-usul mengapa Keong Emas itu ada.

Versi yang paling terkenal adalah putri bernama Candra Kirana yang dikutuk oleh penyihir jahat, atas perintah kakak kandungnya sendiri bernama Dewi Galuh. Setelah sebelumnya Candra Kirana diusir oleh ayahnya karena fitnah kejam Dewi Galuh.


Sayangnya Dewi Galuh juga mencintai Raden Inu Kertapati yang memang tampan dan berotak cerdas. Semua keberuntungan yang dimiliki Candra Kirana menimbulkan kecemburuan di hati Dewi Galuh.


Akhirnya Dewi Galuh memfitnah Candra Kirana, sehingga Candra Kirana di usir oleh ayahnya yaitu Prabu Kertamarta. Candra Kirana pun meninggalkan kerajaan dengan hati yang terluka menuju sungai.




KISAH KEONG MAS




Pada zaman dahulu kala di sebuah kerajaan Daha tinggalah Prabu Kertamarta sebagai raja dengan kedua putrinya yaitu Dewi Galuh dan Candra Kirana. Candra Kirana dikaruniai wajah yang sangat menawan dan bernasib baik karena cintanya dengan putra mahkota kerajaan kahuripan yaitu Raden Inu Kertapati terbalaskan, bahkan mereka telah bertunangan.

Kecemburuannya semakin hari semakin memuncak, sehingga Dewi Galuh bersekongkol dengan penyihir jahat untuk mencelakai Candra Kirana. Namun si penyihir tidak dapat masuk ke kerajaan karena akan menimbulkan kecurigaan, maka Dewi Galuh memikirkan cara baru agar rencananya dapat berhasil.



Penyihir jahat yang melihat Candra Kirana sendirian dipinggir sungai langsung melontarkan sihirnya kepada Candra Kirana. "Jadilah Kau Keong Emas" Kutuk Penyihir Jahat. Setelah Candra Kirana berubah menjadi Keong Emas, maka di buangnya Keong Emas tersebut ke sungai oleh Penyihir Jahat. "Kutukanmu akan hilang jika kau bertemu dengan cinta sejatimu" Teriak Penyihir jahat.

Dengan perginya Candra Kirana tak membuat raden Inu Kertapati jadi mencintai Dewi Galuh. Raden Inu Kertapati percaya bahwa Candra Kirana masih hidup walau sudah sekian lama Candra Kirana tak terlihat lagi.

Raden Inu Kertapati akhirnya bertekad keras untuk mencari tunangannya, Candra Kirana. Sayangnya keinginan Raden Inu Kertapati diketahui oleh si Penyihir. Karena tidak ingin rencananya gagal, maka si Penyihir mengikuti Raden Inu dengan menjelma sebagai burung gagak.

Dengan keahlian mengelabuinya, burung gagak berhasil meyakinkan Raden Inu Kertapati bahwa ia adalah burung gagak yang sakti dan dapat menunjukan keberadaan tunangannya.

Jauh sebelum Raden Inu mencari Candra Kirana. Di sebuah desa Dadapan tinggalah seorang nenek yang setiap harinya mencari ikan di sungai untuk dijual dan sisinya dijadikan lauk.

Pada suatu hari di jaring yang dipasang si nenek, tersangkutlah Keong Emas. Awalnya si nenek ingin memasaknya, namun melihat keindahan dari si Keong maka nenek mengurungkan niatnya. Akhirnya Keong Emas di pelihara oleh nenek, setiap hari diberinya makan si Keong agar tidak mati.

Sekarang nenek makin susah mendapatkan ikan. Pada suatu hari si nenek tidak mendapatkan ikan satu pun, akhirnya si nenek pulang dengan hati yang kecewa. Namun betapa terkejutnya si nenek, sesampainya dirumah ada banyak makanan yang telah tersedia, padahal si nenek belum masak apapun dan juga tak menyuruh orang lain untuk masak apapun.

Karena sudah kelaparan, si nenek tak mempermasalahkan kehadiran makanan-makanan tersebut. Namun kejadian ini berlangsung setiap hari, nenek yang curiga akhirnya membuat rencana. Si nenek berpura-pura pergi ke laut dan kembali dengan langkah yang sangat hati-hati kemudian mengintip dari balik rumahnya.

Betapa terkejutnya si nenek ketika mendapati ada putri yang sangat cantik. "Wahai gadis cantik, siapakah dirimu, sedang apa kau disini ?". Keong emas pun terkejut melihat kehadiran si nenek. Tidak ada pilihan lain, Keong Emas pun menceritakan semuanya, kenapa dia bisa berubah menjadi keong Emas sampai tersangkut di jaring si nenek.

"Kasian sekali kamu putri." Setelah menceritakan kisahnya kepada si nenek, Candra Kirana pun kembali ke wujudnya Keong Emas.

Diwaktu lain Raden Inu Kertapati masih berusaha mencari Candra Kirana, namun bukannya semakin dekat, Raden Inu Kertapati malah semakin jauh dengan Candra Kirana karena petunjuk yang sengaja dibuat salah oleh burung gagak.

Diperjalanannya, Raden Inu Kertapati bertemu dengan seorang kakek yang sedang kelaparan. Tanpa pikir panjang Raden Inu Kertapati memberinya makan. "Darimanakah pangeran yang tampan nan baik hati ini berasal ?"

Raden Inu Kertapati pun menjelaskan darimana dia berasal dan tujuannya ada disini. Tanpa disangka-sangka ternyata si kakek adalah orang yang sakti mandraguna. Si kakek pun memberi tahu bahwa burung gagak yang bersama Raden Inu Kertapati selama ini adalah jelmaan dari seorang penyihir.

Untuk membuktikannya si kakek memukulkan tongkatnya ke kepala burung gagak. Dengan seketika burung gagak tersebut pun berubah menjadi asap hitam. "Jika kamu ingin bertemu dengan tunanganmu, maka pergilah ke desa Dadapan".

Dengan bergegas Raden Inu pun memacu kudanya menuju desa Dadapan. Namun sesampainya disana, bekal yang dibawa oleh Raden Inu Kertapati telah habis, sehingga Raden Inu Kertapati bermaksut untuk meminta air minum disebuah gubuk tua.

Tak disangka, bukan hanya air yang didapat melainkan juga tunangannya. Akhirnya, Raden Inu Kertapati membawa Candra Kirana pulang ke kerajaan bersama dengan nenek yang baik hati. Raden Inu kertapati pun membantu menjelaskan semua yang telah terjadi kepada Prabu Kertamarta.

Dengan seketika Prabu Kertamarta pun murka terhadap anaknya Dewi Galuh. Prabu Kertamarta memerintahkan kepada prajuritnya untuk menghukum Dewi Galuh seberat-beratnya. Namun dengan kebaikan hati Candra Kirana maka Dewi Galuh hanya dihukum tidak boleh tinggal di kerajaan lagi.

Setelah semua selesai, akhirnya Raden Inu Kertapati dan Candra Kirana pun menikah dan hidup bahagia.

1 komentar:

 

DONGENG Template by Ipietoon Cute Blog Design