Puteri duyung kecil tinggal di kerajaan bawah laut bersama dgn ayahnya, sang Raja Laut, neneknya & enam kakak perempuannya, masing-masing berbeda 1 tahun usianya. Ketika putri duyung mencapai usia 15 tahun, ia diijinkan berenang ke permukaan utk melihat dunia di atas laut & jika usia mereka sudah cukup, 1 dari mereka bergantian melihat permukaan laut tiap tahunnya. Setiap seorang dari mereka kembali, puteri duyung kecil mendengar dgn penuh kerinduan seluruh keindahan di permukaan & cerita-cerita ttg manusia.
Akhirnya giliran puteri duyung kecilpun tiba. Dia berkelana kepermukaan laut, melihat sebuah kapal dgn seorang pangeran tampan di dlmnya, ia pun jatuh cinta dari kejauhan. Sebuah badai besar melanda, mengakibatkan pangeran tampan terlempar ke laut. Putri duyung kecil menolong pangeran yg tak sadarkan diri & membawanya ke pantai dekat sebuah kuil. Di sana ia menunggu sampai seorang gadis dari kuil menolong sang pangeran. Pangeran tidak pernah melihat putri duyung kecil.
Putri duyung kecil bertanya pd neneknya apakah seorang manusia dpt hidup selamanya jika mereka tdk tenggelam. Nenek menjelaskan bahwa manusia memiliki umur lebih pendek dari para duyung yg rata-rata berusia 300 tahun. Ketika duyung mati, mereka berubah menjadi gelembung laut & lenyap tak berbekas sementara manusia mempunyai jiwa abadi yg hidup di surga. Putri duyung kecil yg merindukan pangeran & ingin memiliki jiwa yg abadi, mendatangi Penyihir Laut. Penyihir Laut menjual ramuan yg dpt memberinya sepasang kaki. Ditukar dgn suara putri duyung kecil (suara putri duyung adl yang paling murni di dunia).
Penyihir Laut memperingatkan, begitu putri duyung menjadi manusia, dia tdk boleh kembali ke laut. Meminum ramuan itu akan terasa seperti sebilah pedang menusuknya. Lalu dia akan memperoleh sepasang kaki, bahkan bisa berdansa lebih dari manusia lainnya. Hanya saja, kakinya akan terasa seperti berjalan di ujung pisau tajam & terluka parah. Sbg tambahan, ia hanya akan memperoleh jiwa jika pangeran mencintainya & menikahinya, dgn begitu sebagian jiwa pangeran akan mengalir kepadanya. Sebaliknya, pd subuh pertama sang pangeran menikahi gadis lain, putri duyung akan patah hati dan terurai menjadi gelembung-gelembung laut.
Putri duyung meminum ramuan itu dan bertemu pangeran, yg tertarik pd kecantikan & keanggunannya walau ia bisu. Tp, yg paling ia sukai adl melihat putri duyung menari & ia menari utk pangeran walaupun sakitnya tak tertahankan. Ayah pangeran memerintahkan pangeran menikahi putri dari kerajaan tetangga. Pangeran mengatakan ia hanya mencintai gadis dari kuil yg menolongnya tapi juga menambahkan putri duyung kecil telah mulai mengambil hatinya. Namun apa daya, ternyata putri kerajaan tetangga adl gadis dari kuil, yg dikirim ayahnya utk belajar di sana. Pangeran mencintainya & menikahinya.
Putri duyung patah hati. Dia memikirkan semua yg telah ia korbankan & sakit yang telah ia tanggung. Ia menderita, menunggu datangnya kematian. Tp, sebelum datangnya subuh, kakak2 putri duyung kecil dtg membawa pisau yg telah mereka tukarkan dari Penyihir Laut dgn rambut panjang mereka. Jika putri duyung memenggal pangeran dgn pisau itu & membiarkan darah pangeran menetes ke kaki putri duyung, penderitaannya akan berakhir & ia akan terus hidup.
Putri duyung kecil tak sanggup membunuh pangeran yg sedang tidur dgn pengantinnya. Saat subuh tiba, ia melemparkan diri ke laut. Tubuhnya berubah menjadi gelembung namun bukannya lenyap tak berbekas, ia merasakan hangatnya matahari, ia berubah menjadi roh, anak perempuan dari udara. Putri udara yg lain berkata padanya ia menjadi salah seorang dari mereka karena ia berjuang segenap hatinya utk memperoleh jiwa abadi. Dia akan memperoleh jiwanya dgn melakukan perbuatan-perbuatan & pada saatnya akan naik ke surga.
0 komentar:
Posting Komentar