Pada suatu hari, ada ikan gurame yang sedang melamun bersedih ditepian danau, dia bernama Osphro. Entah apa yang membuat dia bersedih, padahal ikan gurame yang lain sedang bersenang-senang merayakan pesta ulangtahun anak ikan terkaya di danau itu. "Hai kamu. . ." Tiba-tiba Osphro mendengar suara, naun tak dihiraukannya, mungkin hanya halusinasi, pikirnya. Namun suara itu terdengar lagi "Hai kamu yang sedang melamun disana . . ." Sayangnya Osphro tetap tidak menghiraukan, dia masih asyik dengan lamunannya. PLETAK. . . "Auuu. . . Siapa itu yang melempariku dengan batu ?" Teriak Osphro.
"Aku, Aku yang melemparimu dengan batu. Kenapa ? Nggak terima ?" Suara itu lagi yang muncul, kali ini Osphro mulai penasaran dan mulai mencari-cari sumber suara. "Suara siapa sih, cempreng banget, ayo sini tunjukan wujudmu." Kata Osphro menantang. PLETAK. . . "AUUUUU, sakit bodoh." Teriak Osphro mulai geram. PLETAK. . ."Heiii, rupanya kau ingin bermain-main yah denganku." Osphro sudah tak tahan lagi, kini dia semakin teliti menyaksikan sekitarnya. Sudut demi sudut dia pandangi dengan teliti, tak ada yang terlewat. Sampai akhirnya Osphro melihat ada kangkung yang membawa batu kecil ditangannya. Osphro pun langsung menghampirinya "Ohhh. . . Kamu ternyata, hai kangkung cempreng beraninya yah kamu melempariku dengan batu. PLETAK. . . "Auuu, Heee. . ."
"Kenapa ? Nggak terima ? Dengerin yahh, aku ngelempari kamu batu karna kamu yang mulai tauu." Kata si kangkung dengan lantang dan dengan nada sedikit mengejek.
"Apaa ? Karna aku yang mulai ? Wihh... wihh... wihh, dasar kangkung gila, kangkung nggak waras, bisa-bisanya menyelahkanku, padahal dari tadi aku hanya melamun saja." Sahut Osphro tak terima.
"Tuhh kan tuh kan kamu mulai lagi." Kata si kangkung. Tiba-tiba Osphro menatap tajam ke si kangung. "Hee bocah edan, coba jelaskan kenapa bisa aku yang salah hah ?" Sahut Osphro.
"Baiklah, akan aku paparkan semuanya. PERTAMA... Karena asyik melamun bersedih kamu tak menghiraukan panggilanku, sangking kesalnya aku, mangkannya aku lempar kamu dengan batu pertama." Kata Kangkung menjelaskan.
"Ohhh jadi suara yang ku dengar tadi bukan halusinasi toh." Kata Osphro sambil mengarahkan pandangannya ke atas menunjukan sedang berfikir. Dan langsung dibantah oleh si kangkung "Yahh bukanlah bodoh, baiklah akan ku teruskan, yang KEDUA... Kamu sudah mengejek suaraku, enak saja menyebut suaraku cempreng." Kata Kangkung melanjutkan. Namun dipotong lagi oleh Osphro "Memang kenyataannya suaramu cempreng kok."
"Berhentilah bicara atau kau akan merasakan lemparan batu kelima dariku." Kata kangkung mengancam. "Baiklah baiklah aku akan diam." Seketika Osphro hanya diam memperhatikan si kangkung. "Yang KETIGA... karena kamu berani mengataiku bodoh, dan yang KEEMPAT kamu mengulang kata cempreng. AKU INI IPO BUKAN KANGKUNG CEMPRENG TAUUU." Ipo menghentikan perkataannya dan mengambil nafas panjang, lelah habis memarahi ikan gurame yang bahkan namanya saja tidak dia ketahui. "Padahalkan niatku kan baik, hanya ingin bertanya kenapa kamu bersedih, sejak aku lahir belum pernah aku melihat ikan yang melamun bersedih dipinggir danau. Jangan-jangan hidupmu memang sangat menyedihkan yah." Kata Ipo mengejek.
"Enak saja kamu asal bicara." Osphro menghentikan kalimatnya sambil berputar membelakangi Ipo. "Tapi kamu memang benar sih." Kata Osphro melanjutkan. HAHAHAHAHA... Suara tawa Ipo seketika terdengar sangat menggelegar. "Haii cempreng, seenaknya saja kamu menertawaiku, dasar kangkung edan beneran kamu ini."
"Hahah, maaf maaf, bukan salahku dong kalau aku tertawa terbahak-bahak, habisnya kamu sok-sok an mengataiku asal bicara padahal memang nyatanya begitu." Kata Ipo sambil menahan tawa.
"Ahhh sebaiknya aku pergi saja." Osphro mulai meninggalkan Ipo dengan tawanya. "Dasar cewek gak pernah mau dibilang salah." Gumam Osphro. Tiba-tiba Ipo berteriak "Hee... aku mendengar itu. Sini kembalilah, ayolah jangan ngambek, mendekatlah dan ceritalah padaku, aku mau kita berteman, aku mau berkenalan denganmu." Mendengar perkataan Ipo yang ingin berteman dengannya, Osphro pun langsung kembali menghampiri Ipo.
Saat itu juga Osphro mengenalkan diri dan menceritakan semua kepada Ipo, bahwa teman-teman guramenya yang lain tak ada yang mau berteman dengannya, hanya karna dia miskin dan tak punya apa-apa. Ipo sedih mendengar cerita Osphro, namun Ipo juga kesal dengan teman-teman Osphro yang memilih dan memilah teman berdasarkan harta. "Aku sangat membenci perilaku itu, memilih dan memilah teman itu boleh tapi bukan karna harta alasannya, melainkan karna sifat buruk lah yang dipertimbangkan. Jangan khawatir Osphro, mulai sekarang kita bersahabat yah."
"Kamu mau berteman denganku ?" Tanya Osphro meminta kepastian. "Nggak jadi deh." Gurau Ipo. Seketika mereka saling pandang dan tertawa bersama. Mulai dari situlah persahabat Ipo dan Osphro dimulai. Mereka saling menjaga satu sama lain, saling meghibur, berbagi cerita bersama, bermain bersama, tertawa bersama. Tak jarang Ipo mengeluarkan keahliannya melempar batu kepada ikan gurame yang sengaja mengganggu Osphro, begitu pula dengan Osphro, tak segan melukai manusia yang ingin mengambil Ipo, menyakiti Ipo dengan mencabutnya.
Sampai suatu hari Ipo tak lagi melihat Osphro, walaupun berkali-kali mendatangi tempat biasa mereka bertemu. Ipo tak tahu bahwa saat sore di pertemuan terakhir mereka, ketika pulang ke rumah masing-masing, di perjalanan Osphro terpancing oleh manusia, dan dibawanya Osphro oleh manusia itu. Beberapa hari kemudian, giliran Ipo yang diambil oleh manusia. Ipo tak melawan seperti biasanya. Manusia membawa Ipo kesuatu tempat, disana banyak sekali manusia berlalu-lalang, menukar selembaran kertas dengan teman-teman Ipo disana.
Akhirnya tiba giliran Ipo yang ditukar dengan selembar kertas. Tiba-tiba. . . ."Osphro ? Kau Osphro kan ?" Ipo melihat ikan gurame mirip Osphro didalam kantong pelastik. "Heee Osphro, osphrooo." Teriak Ipo semakin kencang, setelah memastikan bahwa ikan gurame dikantong plastik itu adalah Osphro. Osphro yang mendengar suara cempreng yang khas itu langsung menoleh.
"Ipoooooo." Teriak Osphro gembira. Tak disangka mereka bertemu lagi. Mereka pun saling bercerita, bahwa mereka telah dibawa oleh manusia, saat bercerita ternyata selama ini mereka berada ditempat yang sama, biasanya manusia menyebutnya dengan pasar. Yahh setidaknya kata itulah yang mereka dengar saat disana. "Haii Ipo, kenapa kau tidak melawan saat dibawa ?" Tanya Osphro.
"Memangnya kau melawan saat terpancing oleh manusia ? Tanya Ipo meledek Osphro, tapi Osphro hanya menanggapinya dengan tertawa. "Kau tau kenapa aku tidak melawan ?" Tanya Ipo kepada Osphro, namun Osphro hanya menggelengkan kepalanya. "Karna tak ada lagi ikan gurame menyedihkan yang harus aku jaga dan aku bantu, setidaknya jika aku ikut dengan manusia maka aku dapat membantu mereka, untuk tidak kelaparan."
"Aku sangat sedih Ipo saat harus berpisah denganmu. Aku tau betapa berharganya memiliki sahabat sepertimu, dan sekarang aku juga tau bahwa disini tugas kita adalah untuk membantu manusia, walaupun nantinya kita harus kehilangan nyawa , jadi sebelum aku meninggal aku ingin kamu tau bahwa aku sangat beruntung pernah mengenalmu, dan menjadi sahabatmu." Ipo hanya membalas dengan senyum tipis manis penuh arti kepada Osphro.
Tak lama kemudian mereka telah kehilagan nyawanya, semua itu dilakukan untuk membantu manusia. Sekarang mereka ada di piring saji, di meja manusia, namun mereka bahagia karna bisa membantu orang lain dan yang terpenting mereka sempat mengenal dan saling menguatkan.
TAMAT. . .
kaka imajainasi yang klain donk tentang cinta or musik hahahah
BalasHapusSipp . . . di tunggu aja yah kak
HapusGurame
BalasHapusDibumbu
BalasHapusAsam
BalasHapusManis
BalasHapusEnak
BalasHapusItu
BalasHapusKak
BalasHapusHehe
BalasHapus